Doa agar Dimudahkan dalam Melunasi Hutang

Doa agar Dimudahkan dalam Melunasi Hutang

Utang merupakan bagian dari kehidupan ekonomi yang lazim terjadi di tengah masyarakat. Dalam ajaran Islam, berhutang bukanlah hal yang dilarang, tetapi menjadi urusan yang sangat serius. Hutang adalah janji yang wajib ditunaikan dan menjadi tanggung jawab besar di dunia maupun akhirat. Oleh karena itu, Islam tidak hanya memberikan tuntunan dalam tata cara berhutang, tetapi juga mengajarkan doa-doa khusus agar dimudahkan dalam melunasinya. Artikel ini membahas tentang Doa agar Dimudahkan dalam Melunasi Hutang.

Artikel ini akan mengulas beberapa doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para ulama agar seorang Muslim diberi kelapangan rezeki dan kemudahan dalam melunasi hutang, disertai dengan pemahaman spiritual di balik amalan tersebut.

Mengapa Harus Berdoa dalam Urusan Hutang?

Dalam Islam, doa adalah bentuk ketundukan kepada Allah SWT, sekaligus cerminan dari harapan dan ikhtiar seorang hamba. Hutang, sebagaimana persoalan hidup lainnya, juga harus dihadapi dengan usaha lahiriah dan batiniah. Selain bekerja dan mencari solusi finansial, memohon pertolongan kepada Allah adalah bentuk tawakal yang diajarkan dalam agama.

Rasulullah SAW sendiri sering memanjatkan doa untuk memohon perlindungan dari lilitan hutang. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan kikir, dari tekanan utang dan penindasan orang lain.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Doa ini menunjukkan bahwa utang bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga dapat memengaruhi kondisi psikologis dan spiritual seseorang.

Doa-Doa Agar Dimudahkan Melunasi Hutang

Berikut adalah beberapa doa yang diajarkan dalam Islam untuk memohon kemudahan dalam membayar hutang:

1. Doa Memohon Kelapangan Rezeki dan Pelunasan Utang

“Allahumma ikfini bihalalika ‘an haramika, wa aghnini bifadhlika ‘amman siwaka.”

Artinya: “Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal agar aku terhindar dari yang haram. Dan cukupkanlah aku dengan anugerah-Mu sehingga aku tidak bergantung kepada selain-Mu.”

Doa ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dan dianggap sebagai doa yang sangat kuat untuk memohon kecukupan rezeki yang halal dan keberkahan dalam kehidupan finansial.

2. Doa Rasulullah SAW Ketika Dihadapkan pada Utang

“Allahumma inni a’udzu bika minal hammi wal hazan, wal ‘ajzi wal kasal, wal jubni wal bukhli, wa dhala’id-daini wa ghalabatir-rijal.”

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan duka, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan kikir, dari lilitan hutang dan tekanan orang-orang (penagih hutang).”

Doa ini sangat direkomendasikan untuk dibaca setiap hari, terutama ketika seseorang mulai merasa tertekan akibat kewajiban hutang yang belum tertunaikan.

3. Doa Nabi Muhammad SAW kepada Sahabat yang Terlilit Utang

Diriwayatkan dalam hadis oleh Abu Dawud, bahwa suatu ketika seorang sahabat bernama Mu’adz bin Jabal mengeluhkan hutang. Rasulullah SAW mengajarkan doa berikut:

“Ya Mu’adz, maukah aku ajarkan kepadamu suatu doa yang apabila engkau memiliki utang sebesar Gunung Uhud sekalipun, Allah akan membayarkan untukmu?”
Lalu beliau mengajarkan:
“Allahumma malik al-mulk, tu’ti al-mulka man tasha’, wa tanzi’ul mulka mimman tasha’, wa tu’izzu man tasha’, wa tudhillu man tasha’, biyadikal khair, innaka ‘ala kulli syai’in qadir. Rahmanud-dunya wal-akhirah, wa rahimahuma, tu’tihima man tasha’, wa tamna’u minhuma man tasha’. Irhamni rahmatan tughniyani biha ‘an rahmati man siwaka.”

Artinya: “Ya Allah, Raja segala kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebaikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau Maha Penyayang di dunia dan akhirat. Engkau memberi keduanya kepada siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau tahan dari siapa yang Engkau kehendaki. Kasihanilah aku dengan rahmat yang membuatku tak lagi berharap belas kasih siapa pun selain-Mu.”

Adab dan Etika Saat Berutang

Sambil berdoa dan berusaha, seorang Muslim juga dianjurkan untuk memegang teguh etika dalam berhutang, antara lain:

  • Berniat untuk melunasi. Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang berhutang dan berniat untuk membayarnya, Allah akan memudahkan baginya.” (HR. Bukhari)

  • Mencatat utang dengan jelas dan adil. Ini sesuai dengan perintah dalam QS. Al-Baqarah: 282.

  • Tidak lari dari kewajiban. Orang yang sengaja menghindari pembayaran utang padahal mampu, digolongkan sebagai pelaku kezaliman.

Doa agar Dimudahkan dalam Melunasi Hutang

Melunasi hutang bukan hanya urusan angka, tetapi juga tentang tanggung jawab dan integritas. Islam mengajarkan untuk tidak hanya berikhtiar secara duniawi, tetapi juga memperkuat hubungan spiritual kepada Allah SWT melalui doa-doa dalam ajaram islam yang penuh harap dan keyakinan. Dengan terus berusaha, bersedekah, dan mendekatkan diri kepada Allah, insyaAllah jalan keluar akan dibukakan.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau membutuhkan bantuan mengenai permasalahan utang piutang, konsultasikan segera bersama kami. Kami siap membantu dalam memberikan solusi atas masalah utang piutang Anda.
👉 Klik di sini untuk menghubungi kami

Apakah informasi ini bermanfaat?

Ya
Tidak
Terima kasih atas umpan baliknya!

Jasa penagihan utang terpercaya

Indra Pratama

Indra Pratama

CFO

Kami merasa sangat terbantu dengan layanan Debt. Prosesnya sederhana, namun hasilnya maksimal dan efesien.

Laras Putriani

Laras Putriani

Direktur Pengembangan Bisnis

Dengan dukungan Debt, proses penagihan menjadi lebih mudah dan terstruktur. Sangat memuaskan!

Rini Astuti

Rini Astuti

Direktur Keuangan

Dengan pendekatan yang sistematis dan profesional, Debt berhasil membantu kami menyelesaikan banyak masalah penagihan. 

Baca juga

Tips

Surat pernyataan pengakuan utang

Surat Pernyataan Pengakuan Utang adalah dokumen tertulis yang dibuat dan ditandatangani oleh pihak yang berutang (debitur) untuk menyatakan secara resmi bahwa ia