Jika Anda lupa membayar tagihan tepat waktu, normalnya akan dijalankan dua tahap penagihan yaitu penagihan non-litigasi dan litigasi
Penagihan secara non-litigasi (secara damai)
Fase pertama dalam proses penagihan secara non-litigasi adalah ketika kreditor Anda menyerahkan hutang Anda kepada agen jasa penagihan hutang seperti Debt. Agen tersebut akan mencoba mencapai kesepakatan dengan Anda tanpa mengambil tindakan hukum, dan sebagian besar persoalan hutang diselesaikan dengan cara ini.
Faktur awal
Faktur awal adalah tagihan pertama yang Anda terima. Jika tenggat waktu untuk membayar tagihan pertama terlewat, kreditor mungkin akan mengirimkan Anda pengingat agar Anda segera membayar. Tetapi sebenarnya ini bukan suatu keharusan yang wajib dilakukan oleh kreditor, melainkan menjadi kewajiban Anda sebagai debitur untuk membayarnya tepat waktu. Seringnya pengingat tagihan dikirim oleh agen penagihan dikarenakan kreditor tidak memiliki waktu atau sumber daya untuk mengingatkan tagihan.
Pemberitahuan penagihan
Jika Anda masih juga telat dalam membayar tagihan faktur awal, agen penagihan dapat mengirimkan pemberitahuan penagihan kepada Anda. Proses pemberitahuan penagihan tersebut tentunya memerlukan biaya, dan biasanya memiliki tenggat waktu pembayaran sesuai yang diketahui dan disepakati bersama diawal dengan kreditor. Jika pemberitahuan penagihan tidak dibayar sebelum tenggat waktu berakhir, kasus Anda dapat diajukan ke proses somasi atau peringatan terakhir.
Jika kasus Anda berada dalam tahap somasi, Anda akan menerima permintaan pembayaran yang biasanya ditambah biaya-biaya denda dan administrasi saat proses penagihan sebelumnya berlangsung. Anda akan memiliki waktu tambahan untuk membayar tagihan tersebut. Jangan mencoba sesekali untuk mengabaikan atau berdiam diri. Karena baik dari pihak kreditor maupun agen penagihan tidak mengetahui bagaimana situasi atau itikad Anda sebenarnya. Jika Anda tidak dapat membayar dalam jangka waktu yang ditentukan, penting untuk menghubungi agen penagihan untuk menemukan solusi bersama. Namun jika tetap tidak ada tanggapan atau itikad baik dari Anda untuk menyelesaikan hutang tersebut, tindakan hukum dapat diambil.
Penagihan secara litigasi (secara yudisial atau hukum)
Ketika kasus penagihan tidak dapat diselesaikan secara damai (non-litigasi), agen penagihan dan litigator berwenang dapat membawa kasus tersebut ke pengadilan untuk menagih hutang dan hak atas kreditor. Anda akan menerima pemberitahuan formal sebelumnya bahwa prosedur hukum akan dijalankan dan ditujukan kepada Anda. Pada tahap ini Anda kemungkinan masih diberikan waktu dan kesempatan terakhir untuk melunasi tagihan Anda sebelum tambahan biaya-biaya prosedur hukum akan diterapkan.
Proses penagihan secara litigasi/hukum lebih serius dan jauh lebih mahal dibandingkan dengan proses penagihan secara non-litigasi/damai. Dikarenakan ada beberapa pihak yang akan terlibat dalam kasus Anda. Seperti pengacara, jaksa, hakim dan proses persidangan. Semua tuntuan tentunya akan dibebankan kepada Anda, termasuk konsekuensi materil jika Anda terbukti bersalah di mata pengadilan. Tidak lupa beban mental, waktu dan energi akan perlu dicurahkan juga dalam tahap ini.
Permintaan penyitaan aset/properti
Jika pengadilan telah menjatuhkan putusan dan memenangkan gugatan kreditor, maka proses penagihan selanjutnya dapat diajukan ke juru sita. Juru sita kemudian akan menyelidiki apakah Anda memiliki pendapatan atau aset yang dapat disita. Seperti tabungan, rumah, tanah, atau kendaraan. Juru sita juga memiliki wewenang dalam mengakses berbagai informasi seperti bank dan catatan sipil yang dapat memberikan informasi tentang Anda yang selanjutnya dapat memutuskan untuk menyitanya untuk membayar hutang kreditor hingga jumlah tersebut terlunasi.
Permintaan penjualan paksa
Jika kreditor Anda telah mengambil hak sita atau hak gadai atas sesuatu yang Anda miliki, dan tidak ada kesepakatan pembayaran lainnya yang dibuat, maka permintaan penjualan paksa dapat diajukan. Ini berarti bahwa aset yang disita dapat dijual untuk menutupi jumlah hutang Anda.
